Thursday, 30 January 2020

Dibawah Penjajahan Kompeni

Hai gais, bagaimana kabar kalian? Gue harap baik-baik aja ya. Di blog gue kali ini, gue bakal bahas tentang sejarah nih, eitss bukan berarti gue jadi sejarahwan yaa....

Gue cuma mau nge-review video tentang sejarah, yang judulnya "Dibawah Penjajahan Kompeni". Video ini ngebahas dimana zaman penjajahan oleh perusahaan V.O.C (Vereenigde Oostindische Compagnie).

Penjajahan di Indonesia di awali keiinginan V.O.C untuk mengadakan kongsi dagang. Tetapi pada pertengahan di abad ke-18, V.O.C dibubarkan,walau dibubarkan bukan berarti sudah tidak ada lagi, perusahaan multinasional ini mendapat perlindungan ekstra dari negaranya. 

Bagi bangsa Belanda, kejayaan V.O.C adalah zaman keemasan, disaat armada dagang Belanda menguasai jalur perdagangan yang merentang mulai Tanjung Harapan di Afrika sampai Jepang dan Nusantara di Asia.

Pada 8 April 1608, Laksamana Pieterszoon Verhoeven, bersama 13 kapal ekspedisi tiba di Banda Naira. Sejak lama Banda dikenal sebagai penghasil utama pala. Sejak dulu pala dimanfaatkan untuk rempah-rempah.

Sesampai di Banda, Verhoeven mendapati Inggris di bawah pimpinan Kapten William Keeling telah berdagang dengan rakyat Banda dan pedagang Belanda. Ia tak senang. Apalagi rakyat Banda tak mau berunding dengannya. Ia pun menuju ke Pulau Naira beserta sekitar 300 orang prajurit untuk membangun Benteng Nassau, di bekas benteng yang pernah dibangun Portugis.

Melihat pembangunan benteng itu, para Orangkaya Banda–pemuka rakyat atau orang yang disegani– mau berunding tapi dengan syarat ada jaminan sandera. Verhoeven setuju, dan menunjuk dua pedagang bernama Jan de Molre dan Nicolaas de Visscher. Lalu Verhoeven berangkat ke tempat perundingan bersama dewan kapten, para pedagang, pasukan bersenjata lengkap, dan tawanan Inggris sebagai hadiah. Sesampainya di tempat perundingan, di bawah sebatang pohon di dekat pantai bagian Timur Pulau Naira, mereka tak menemukan para Orangkaya.

Verhoeven mengutus penerjemah Adriaan Ilsevier untuk mencari para Orangkaya. Di hutan kecil yang sekarang menjadi masjid Kampung Baru, Ilsevier menemukan para Orangkaya. Mereka ketakutan melihat pasukan bersenjata lengkap, sehingga meminta Verhoeven datang hanya ditemani beberapa orang. Verhoeven pun menemui para Orangkaya di tempat yang sekarang disebut Kampung Verhoeven. Ternyata ini jebakan. Verhoeven beserta saudagar tinggi Jacob van Groenwegen dan 26 orang Belanda lainnya dibunuh. Jan Pieterszoon Coen, juru tulis Verhoeven, menyaksikan kejadian tersebut.

Sepeninggal Verhoeven, Laksamana Simon Janszoon Coen menjadi pemimpin baru. Ia menyelesaikan pembangunan Benteng Nassau.

Pada 1617 Heeren Zeventien menunjuk Jan Pieterzoon Coen sebagai Gubernur Jenderal. Setelah mendirikan markas besar VOC di Batavia, Coen ingin merealisasikan monopoli pembelian pala di Banda. Sebelumnya Belanda tak mampu melakukannya karena harga jual pala mereka lebih mahal ketimbang Inggris, bahkan penduduk lokal. Coen beranggapan monopoli pala baru bisa dilakukan hanya dengan mengusir dan melenyapkan penduduk asli Banda.

Pada 1621, Coen memimpin sendiri pendudukan Pulau Banda. Berangkatlah armada berkekuatan 13 kapal besar, sejumlah kapal pengintai, dan 40 jungku dan sekoci. Ia membawa 1.600 orang Belanda, 300 narapidana Jawa, 100 samurai Jepang, serta sejumlah bekas budak belian. Begitu sampai di Benteng Nassau, Coen dan pasukannya menyerang Pulau Lontor dan berhasil menguasai seluruh pulau. Desa Selamon dijadikan markas besar. Balai desanya jadi kantor Gubernur Banda Kapten Martin ‘t Sonck. Masjid di sebelah balai jadi penginapan pasukan, meski Orangkaya Jareng dari Selamon keberatan.

Pada suatu malam, lampu gantung dalam masjid terjatuh. Mengira akan ada serangan, t’Sonck menuduh penduduk Lontor. Malam itu juga, t’Sonck mengerahkan tentaranya untuk mengejar penduduk yang melarikan diri ke hutan dan puncak gunung. Penduduk yang ditemukan, dibunuh. Rumah dan perahu dibakar atau dihancurkan. Mereka yang berhasil lari, sekitar 300 orang, mencari perlindungan pada Inggris atau ke Pulau Kei dan Aru. Tak kurang dari 2.500 orang meninggal, karena ditembak, dianiaya, atau kelaparan. Dari 14.000 orang rakyat Banda, jumlah penduduk asli kepulauan Banda tinggal 480 orang setelah peristiwa pembantaian itu.


Gimana gais menurut kalian? Serem banget ya? For Information, yang jajah kita itu bukan negara Belanda, tetapi perusahaan dari Belanda. Jadi jangan sampai belok pemikiran kalian yah!


Sunday, 26 January 2020

Gong Xi Fa Cai

Halo gais, gimana kabar kalian nih? Khususnya buat teman-teman gue yang orang Tionghoa, gimana Imleknya? Dapet banyak uang? Kaya mendadak? Hahaha. Sebelum lanjut ke curhatan gue, gue mau ngucapin "Gong Xi Fa Cai, Xin Nian Kuai Le, Wan Shi Ru Yi". Selamat tahun baru Imlek 2570, Semoga damai sejahtera melengkapi kalian semua.

Hari Imlek adalah hari kebahagiaan bagi masyarakat Tionghoa, termasuk gue. Hari dimana gue bakal jadi orang kaya mendadak, haha. Bersyukur aja sih, gak kayak yang lain, yang ngeluh "makin gede makin dapetnya sedikit," malah gue tambah banyak tahun ini haha. Yah gak banyak-banyak amat sih, cuma dapet 905k hehe, nanggung banget yak gocengnya? Au heran juga gue.....

Selain mendapatkan uang, Imlek adalah hari dimana keluarga bakalan ngumpul, karena kan keluarga gue ga setiap minggu keluar buat makan, dan ngumpul bareng, jarang, kadang kalo cuma ada yang ulang tahun aja salah satu anggota keluarga gue, kalo gaada ya gabakal ngumpul hehe. Ada satu hal yang baru sih, tante gue yang bontot, bawa pacarnya kerumah hehe... Yah lumayan sih ganteng yang bakal jadi calon om gue. Tawa yang mewarnai ngumpulnya keluarga gue, bikin gue seneng, semuanya akur haha. 

Selain ngumpul dirumah, gue juga pergi ke Tanah Abang, kerumah aih gue, anak dari cicinya omah gue. Yahh gaseberapa sih kalo dapet angpao yang bukan keluarga inti gitu, tapi yah lumayan lah nambah"in haha.

Setelah itu, gue langsung pulang aja, tadinya mau latihan futsal hehe, cuma waktunya gakeburu jadi rebahan aja deh dirumah.

Buat kalian yang masih malakin orang angpao, semangat yak, kan bisa traktir gue hehehe.... 

Sampai jumpa kawan-kawan ku.

Tuesday, 21 January 2020

Hai gais, gimana kabar kalian? Kali ini gue bakal sharing tentang Guest Lecture.

Acara Guest Lecture ini di selenggarakan pada hari Selasa,21 Januari 2020, mulai dari jam 7.00-9.50 WIB. Pembicara dari Guest Lecture ini adalah Pak Berry, Tour Guide asal Banyuwangi,Jawa Timur. Dari acara ini gue dapet motivasi baru nih gais! Bahwa ternyata dunia pariwisata ini seru banget! Bayangin dapet jodoh orang Belanda, itu gimana ya? Pasti seneng banget! Sama halnya dengan Pak Berry ini, dia dapet jodoh orang Belanda loh! Dari Pak Berry ini gue dapet bahwa attitude dalam me-guide orang ini sangat penting, Pak Berry menjelaskan beberapa basic yang diperlukan untuk menjadi Tour Guide, mulai dari bahasa, attitude dan segala macemnya. Dari dia gue belajar bahwa jadi orang jangan kebanyakan gaya, yang penting tuh skill haha! Dan dari Pak Berry gue tau kalo Kawah Ijen, di Banyuwangi itu sangat indah gengs! Uhh pengen kesana deh jadinya. Gue juga jadi tau kendala-kendala yang bisa terjadi saat Guide orang, mulai dari masalah di jalanan seperti macet, kecelakaan,dll. Sampe kendala dari si turisnya yang bawel segala macem, agak repot deh pokoknya. 

Kedepannya gue pengen kayak Pak Berry gini, ga kebanyakan gaya, tapi bisa dapet jodoh orang luar, pengennya dari Korea Selatan sih hehe. Selain jadi Tour Guide, gue pengen jadi Event Organizer, kalo bisa kerja sampingan jadi pemain futsal hehe (futsal mulu nih otaknya). 

Pokoknya makasih buat Pak Berry buat dateng ke SMK 9, take care di Eropa Pak Berry, Thank you for sharing of experience, it's a new motivation for me. Love you Pak Berry!

Saturday, 18 January 2020

Hai gais, gue balik lagi nih. Gimana kabar kalian? Gue harap baik-baik aja yah. Di blog kali ini gue mau share lagi nih aktivitas gue selama 1 minggu ini. 

Puji Tuhan semuanya berjalan dengan lancar, aktivitas seperti biasa gue lewatin. Dari hari senin sampai jumat gue sekolah seperti biasa, dan dikalangan anak muda zaman now, itu sangatlah membosankan, bener gak? Yah karna cuma bangun pagi, mandi, berangkat sekolah, selamat Puji Tuhan, ga selamat yah yaudah, masuk gerbang sekolah, masuk ke kelas, belajar, ada kelas kosong, semuanya sangat membosankan.

Tetapi mengadakan aktivitas diluar kelas ataupun diluar sekolah jauh lebih menyenangkan. Hayo siapa nih yang abis pulang sekolah langsung pulang ke rumah? Kalo diajakin jalan alesannya 'capek', semoga anak UPW gaada yang kayak gini yah! 

Seperti yang gue bilang, mengadakan aktivitas diluar sekolah itu menyenangkan, kayak gue nih yang setiap hari selasa dan sabtu dengan rutin latihan futsal. Kata siapa cewek gabisa main futsal? Bisa kok! Buktinya udah banyak Futsal Academy di berbagai daerah termasuk FA nya gue ini nih. Eits ga cuma futsal aja loh, gue juga dengan rajin beribadah nih, gini-gini gue agamisnya kuat haha. Selama 1 minggu ini belum ada kunjungan ke museum dan sebagainya, karena kalo abis pulang sekolah waktunya ga efektif, takut pulang-pulang dimarahin hehe. 

Rencananya, hari sabtu itu mau ke Museum Fatahillah, tapi Tuhan berkata lain, gue malah sakit hari itu. Kenapa? Jadi tuh hari jumat ada yang ngajakin team futsal gue buat sparing persahabatan gengs, lokasi awal mereka bilang di orion dan katanya udah di booking. Eh pas mau berangkat, malah dibatalin gengs! Kan ngeselin ya? Pelatih dan temen-temem se-team gue ngamuk di grup haha. Berujung temen gue ngechat salah satu anggota lawan, dan pelatih mereka. Akhirnya jadi buat sparing, lokasi di grogol. Pas gue udah ditengah jalan lawan minta pindah lokasi di Futsal World, jembatan 3, ngeselin banget gak sih? Yaudah gue bablas dulu ke grogol karena pelatih gue udah disana duluan untung belom masuk ke dalem, yaudah gue sama pelatih gue berangkat ke lokasi akhir sparing. Pas sampai disana, tetep aja gak ada pergerakan sama sekali. Pelatih gue marah-marah, akhirnya batal sparing, dan kita yang udah dateng akhirnya ke ropang (warung warkop gitu) buat nenangin emosi kita. Eh gak lama hujan turun, karena gaada yang mau nebengin gue, akhirnya gue sama pelatih gue, kita neduh dulu di ropang situ, yang lain udah balik duluan. Hujan gak berhenti-berhenti ampe jam 10.22. Akhirnya gue sama pelatih gue nekat buat terobos tuh hujan, mana gue lupa bawa sweater, jadi yaudah kuyup tuh jersey futsal gue, anginnya kenceng, nusuk ampe tulang rusuk gue. Pas sampai rumah gue ga langsung mandi, itu lah kesalahan gue, gue langsung masuk kamar dengan kondisi AC udah dinyalain, makin dingin lah tuh.

Keesokan harinya gue gaenak badan, batuk-batuk, pas jam 11 siang, badan gue itu meriang, suhu badan gue itu panas banget, ampe gue tidur aja meracau terus. Jam 2 siang Puji Tuhan suhu badan gue udah turun dan gue disuruh makan, terus minum obat. Tapi sampai hari ini gue belum sembuh, doain gue ya gais supaya gue cepet sembuh.

Thank you gais, see you again on the next blog! 

Saturday, 11 January 2020

Hai gais, perkenalkan gue Serli Widiyaningsih. Ini blog pertama gue kalo boleh jujur. Di blog gue sekarang ini, gue bakal sharing tentang seputar aktivitas gue selama 1 minggu. 

Hari Senin, 6 Januari 2019, adalah hari pertama gue masuk sekolah di semester 2 ini. Awalnya mager banget buat jalan ke sekolah, udah biasa bangun siang, tiba-tiba bangun pagi buat ke sekolah. Hari pertama sekolah juga tidak ada kegiatan belajar-mengajar, jadi nyesel masuk sekolah. Tapi buat ninggalin jejak absen juga ga baik. Yaudah jalanin aja hari-hari sekolah seperti biasanya. Setiba pembagian raport, gue kecewa banget sama diri gue sendiri, karena ga dapet peringkat di 10 besar, itu bikin gue nyesel mager-mageran di semester pertama kemarin. Dan gue bertekad buat semester kali ini, gue bakal perjuangin nilai dari guru-guru, walaupun gue tau itu bukan hal yang penting buat masuk dunia kerja.

Selama 5 hari berturut-turut adalah aktivitas yang cukup membosankan. Beruntung hari awal weekend gue mempunyai aktivitas yang cukup padat, yang bikin gue cape. Hari ini, pagi tadi, gue pergi ke Museum Fatahillah, atau biasa disebut "Kota Tua". Gue pergi kesana dengan tuiuan untuk mengerjakan tugas, serta melihat-melihat karya seni rupa yang parah bagusnya. 

Setelah itu, gue naik bus tingkat, buat mampir ke Perpusnas, atau Perpustakaan Nasional. Disana banyak buku-buku yang tebalnya bukan main, buku-buku disana sangatlah banyak, sampe-sampe ada rak buku yang tingginya dari lantai 1 sampai lantai 4. Gue cuma bisa sampe laintai 4, karena gue gapunya kartu anggota Perpusnas , karena itu wajib banget kalo mau naik ke lantai berikutnya. Disana kita cuma numpang adem hahaha... Numpang makan juga. 

Dari Perpusnas, gue langsung cabut buat pulang, karena gue ada sparing futsal sama anak pedongkelan, dari club Geger Fc. Begitu sampe dirumah, gue langsung ke kamar, ganti baju, ambil sepatu futsal, langsung berangkat ke tempat futsal. Yah hasilnya tim gue kalah, beda 1 point, dan itu karna kesalahan gue juga. But, it's oke lah, be better than now. Gue tetep berusaha biar gue bersama tim, dapat meraih kemenangan di turnamen berikutnya. 

Selesai main futsal, gue langsung pulang ke rumah, karena gue ngejar waktu buat ke gereja. Jangan lupa bersyukur, makanya setelah gue beraktivitas, gue ibadah, mengucap syukur, dan laporan hari ini gue dapet apa. 

Mungkin cuma segini aja sharing gue hari ini, thankyou yang udah sediain waktu buat baca blog gue ini. Sukses terus buat kalian, Tuhan memberkati kalian!